Jenis-jenis mikroskop


  Ada 5 jenis mikroskop berdasarkan pada penampakan objek yang diamati yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron. ( Bima, 2005 ).

A. Mikroskop Cahaya


    Mikroskop cahaya mempunyai pembesaran maksimum 1000 kali dan mikroskop ini mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. 
Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa yaitu : lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. 
Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa objektif yang bisa dipasang tiga lensa tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop lain. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar ke dalam kondensor.

    Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari. Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan banyangan pertama, lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada banyangan akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah memperbesar banyangan obyek dan mempunyai nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.

    Lensa okuler merupakan lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung yang berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif dan perbesaran bayangan yang terbentuk beriksar 4 – 25 kali. Lensa kondensor berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan di fokus, sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal dua benda akan tampak menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik.


B. Mikroskop Stereo

  Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai pembesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah :
  • Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati.
  • Sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek yang tebal dapat di amati.
  • Perbesaran lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa obyektif menggunakan system zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga 3 kali sehingga perbesaran total maksimal 30 kali. 
  • Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. 
  • Pada daerah dekat lensa obyektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transfomator. Pengatur fokus obyek terletak disamping tangkai mikroskop sedangkan pengatur pembesaran terletak diatas fokus.

C. Mikroskop Elektron

    Mikroskop elektron merupakan penyempurnaan dari mikroskop cahaya, dimana sumber cahaya yang digunakan berasal dari dalam mikroskop itu sendiri. Mikroskop elektron mengandalkan pencahayaan yang berasal dari komponen elektro statik dan elektro dinamik. Daya perbesaran mikroskop ini mencapai 100.000 kali.

  Mikroskop elektron mempunyai dua tipe: mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). Cara kerja mikroskop elektron cukup rumit, dimana objek yang akan diamati diletakkan pada bagian lensa okuler canggih. Selanjutnya penampakan diperbesar melalui pengaturan aliran elektrode yang ada di dalah mikroskop. Nah hasil dari penampakan tersebut divisualisasikan dalam bentuk digital dan data di dalam komputer.


D. Mikroskop Ultraviolet


  Mikroskop ini meruakan modifikasi dari mikroskop cahaya. Dimana cahaya yang dipakai bukan cahaya terlihat/cahaya matahari, melainkan sinar ultraviolet. Karena sinar ultraviolet mempunyai panjang gelombang pendek, maka hasil penampakannya bisa sampai dua kali lipat.

   Cara kerja mikroskop ultraviolet ini adalah objek ditaruh di bagian pengamatan, kemudian diberikan cahaya ultraviolet dari bagian bawahnya. Karena tidak mungkin dilihat dengan mata, maka digunakan lembar film untuk menangkap penampakannya. Jadi hasil penampakan akan terlihat dalam bentuk lembar film mirip ronsen.

E. Mikroskop Pendar



   Mikroskop ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan benda asing/antigen seperti bakteri, virus, atau ricketsia. Untuk mikroskop biasa pastinya sulit, karena bentuknya yang terselip dalam protein dalam sel. Namun dengan mikroskop pendar ini akan nampak terlihat jelas.

   Cara kerja mikroskop pendar yaitu pertama-tama sel ditetesi serum khusus untuk memisahkan antigen dan rotein. Cairan tersebut adalah cairan pendar yang bereaksi khas terhadap antigen. Dimana warna antara antibodi (sel) tubuh dan warna antigen (benda asing) nampak berbeda. Dari warna pendar antigen yang mencolok tersebut barulah diamati dan dapat diketahui seperti apa antigen tersebut.

Komentar

Postingan Populer